Kinerja Guru

Kinerja merupakan terjemahan dari istilah Inggris, performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja (LAN, 1992). Wirawan (2001:13) menyatakan “kinerja sering juga disebut dengan kinetika kerja atau performance:, kinerja juga merupakan suatu fungsi dari hasil atau apa yang dicapai seorang karyawan dan kompetisi yang dapat menjelaskan bagaimana karyawan dapat mencapai hasil tersebut. Stoner (1992: 206) mengemukakan teori bahwa kinerja adalah fungsi dari motivasi, ability (kemampuan) dan role perception (pemahaman peran) atau pemahaman seseorang atas tugas dan perilaku yang diperlukan untuk mencapai kinerja.
Menurut Mahmudi (2005:20 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:
a. Faktor personal/individu, meliputi: pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki setiap individu.
b. Faktor kepemimpinan, melipiti: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan pemimpin.
c. Faktor tim, meliputi: semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
d. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
e. Faktor kontekstual (situasional) meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Menurut Steers&Proter (1991) bahwa tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian kompensdasi yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat meraka bekerja. Pemberian kompensasi yang tidk tepat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Ketidaktepatan pemberian kompensasi disebabkan oleh (1), pemberian jenis kompensasi yang kurang menarik (2) pemberian penghargaan yang kurang tepat tidak membuat para pekerja merasa tertarik untuk mendapatkannya. Akibatnya para pekerja tidak memiliki keinginan meningkatkan kinerjanya untuk mendapatkan kompensasi tersebut.
Dalam rangka pen ingkatan kinerja, paling tidak ada tujuh langkah yang dapat dilakukan:
1. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja
2. Mengenai kekurang yang ada dan tingkat keseriusannya
3. Mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan baik yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri
4. Mengembangkan rencana tindakan tersebut
5. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah selesai atau belum
6. Mulai dari awal, apabila perlu.
Ada beberapa cara untuk memberikan kekuatan (empowerment) kepada karyawan agar bekerja lebih efektif (Walker, 1980;265) yaitu:
1. Memastikan bahwa pekerja memperolah sumber daya yang diperlukan khususnya sumber daya informasi, kemudian untuk mengakses informasi akan meningkatkan peranan (sense of involvement)
2. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada individu atau tim untuk bertindak dan mengatur dirinya sendiri.
3. Membantu mengembangkan hubungan lateral (lateral relationship) dalam sebagai sarana atau fasilitas problem solving dan learning.
Adapun ukuran kinerja menurut T.R. Mitchell (19890 dapat dilihat dari lima hal;
1. Quality of work, kualitas hasil kerja
2. Promptness, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan
3. Innitiative, prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan
4. Capability, kemempuan menyelesaikan pekerjaan
5. Communication, kemampuan membina kerja sama dengan pihak lain

B. Lingkungan Kerja
Alex S. Nitisemito (1991:184), “lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan.Neuner dan Kallaus (1972) mengelompokkan interaksi faktor-faktor psikologi dan fisiologi dalam lingkungan kantor menjadi empat, yaitu lingkungan penglihatan (faktor cahaya, warna), lingkungan atmosfer (kelembaban, sirkulasi, udara, suhu), lingkungan permukaan (kebersihan) dan lingkungan pendengaran (peredam suara, tata surya).
Lingkungan kerja terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi lingkungan fisik yang bersifat nyata dan dimensi lingkungan non fisik yang bersifat tidak nyata. Lingkungan fisik berkenaan dengan kondisi tempat atau ruangan dan kelengkapan material atau peralatan yang diperlukan karyawan untuk bekerja. Sedangkan lingkungan non fisik berkenaan dengan suasana sosial atau pergaulan (komunikasi) antar personel dilingkungan unit kerja masing-masing atau dalam keseluruhan organisasi kerja. Lingkungan kerja fisik meliputi peralatan, bangunan kantor, perabot, dan tata ruang. Termasuk juga kondisi jasmaniah tempat pegawai bekerja meliputi desain tata letak, cahaya (penerangan), warna, suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara. Sedangkan yang termasuk ke dalam non fisik yaitu suasana sosial, pergaulan antar personil, peraturan kerja (tata tertib) dan kebijakan perusahaan.
C. Kinerja Guru
Berkaitan dengan kinerja guru di dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari sehingga dalam melaksanakan tugasnya guru perlu memiliki tuga kemampuan dasar agar kinerjanya tercapai, meliputi:
1. Kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti tampang, suara, mata atau pandangan, kesehatan, pakaian, pendengaran, dan hal yang bersifat psikis seperti humor, ramah, intelek, sabar, sopan santun, rajin, kretaif, kepercayaan diri, optimis, kritis, objektif, dan rasional.
2. Kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, berdekikasi, tanggung jawab, suka menolong, bersifat membangun, tertib, adil, pemaaf, jujur, demokratis, dan cinta anak didik.
3. Kemampuan profesional, meliputi 10 kemampuan profesional guru: menguasai bidang studi, menguasai aplikasi, mengelola KBM, mengelola kelas, menguasai media, menggunakan landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi, mengenal fungsi dan program BK, administrasi sekolah, dan mengenal penelitian pendidikan.

Kepribadian

Jika Anda ingin benar-benar menguasai kepribadian dalam perspektif psikologi, Anda dapat membaca buku karya Calvin S. Hall & Gardner Lindzey yang berjudul Theories of Personality. Dalam bahasa Indonesia, buku tersebut disunting oleh Supratiknya dengan judul teori-teori holistic terbitan kanisius.
Mempelajari teori kepribadian diharapkan memberi nilai tambah knowledge Anda mengenai apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku manusia. Dengan kata lain, teori kepribadian akan menyibak tingkah laku manusia. Menyibak tingkah laku manusia tidak cukup hanya dengan angket karena akan memberikan hasil yang berpotensi bias.
Dimensi teori kepribadian terdiri atas:
1. Struktur kepribadian: aspek kepribadian yang relatif stabil, merupakan pembentuk sosok kepribadian. Meskipun dirubah, suatu sat dia akan muncul lagi.
2. Proses kepribadian: dinamika tingkah laku/kepribadian
3. Pertumbuhan dan perkembangan: perubahan struktur dari masa bayi dan factor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Psikopatology: gangguan kepribadian
5. Perubahan tingkah laku: modifikasi tingkah laku
Dalam kaitanya dengan pandangan manusia (kepribadian manusia) ada tiga mazhab yg populer di dunia Barat:
1. Mazhab pertama; mazhab pesimistik; memandang manusia pada dasarnya jahat.
2. Mazhab kedua; mazhab deterministik; perkemb manusia dapat diarahkan dari luar, bersifat impersonal dan direktif
3. Mazhab ketiga; mazhab optimistic; manusia memiliki potensi positif dengan diterima dan didampingi (humanistic)

Struktur Kepribadian (Murray): pandanganya ; masa lampau atau sejarah individu benar-benar sama pentingnya seperti keadaan individu beserta lingkungannya di masa kini. Masa lalu menentukan kepribadian masa kini (psikoanalisis).
Struktur kepribadian terdiri dari ego, id, dan superego.
id: impuls primitive, membawa kea arah baik dan jahat (naluriah)
ego: menekan impuls ego. Mengorganisasi id agar motifnya ke naluri yang baik
Superego: ambisi pribadi yang diperjuangkan, mengarah pada sesuatu yg berbudaya.
Dianamika kepribadian: dipengaruhi oleh proses fisiologis dan neurologist. Berkaitan dengan motivasi individu
Lalu bagaimana kaitan antara teori kepribadian dg kompetensi kepribadian guru?
Mestinya teori kepribadian ini menjadi knowledge bagi guru untuk mengetahui hakekat kepribadian sekaligus menjadi filter bagi pengadaan guru kedepan. Perlu adanya rekam jejak kepribadian untukm memperoleh hasil yg baik.

PEMBELAJARAN MANDIRI BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI SEMESTER GENAP BAB AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN RE

Kualitas pembelajaran menjadi kunci dalam peningkatan sumber daya manusia. Pembelajaran yang berkualitas merupakan pembelajaran yang terencana dan sengaja diciptakan (intentional learning), bukan belajar yang terjadi secara insidental (incidental learning). Gagne (Benny A. pribadi, 2009: 9) menyatakan bahwa pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Senyampang dengan pendapat Gagne, Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan (Benny A. pribadi, 2009: 9) menyatakan bahwa pembelajaran adalah pengembangan dan penyampaian informasi dan kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan yang spesifik. Dari kedua pendapat di atas, kata yang perlu digarisbawahi adalah adanya unsur sengaja diciptakan yang secara implisit menggambarkan bahwa kesengajaan tersebut disusun secara sistematis dengan menyesuaikan kondisi lapangan. Dengan demikian penyusunan lesson plan harus benar-benar faktual dan terukur operasionalnya.
Pembelajaran yang diciptakan membutuhkan perencanaan yang matang, sesuai alokasi waktu, mengandung setidaknya satu kompetensi dasar, terdapat langkah-langkah pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan faktor pendukung lainnya, menyajikan model evaluasi, dan menunjukkan sumber referensi yang digunakan.
Desain pembelajaran merupakan kegiatan yang penting untuk dilaksanakan sebelum seorang guru melaksanakan aktifitas pembelajaran di kelas. Desain sistem pembelajaran terdiri atas empat komponen yang memiliki hubungan fungsional antara materi pembelajaran, kompetensi pembelajaran , strategi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Hubungan keempat komponen tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Desain Pembelajaran








Sumber:Bermawy Munthe (2010:5)

Materi pembelajaran secara anatomis terdiri atas materi yang berisikan sekumpulan fakta (memuat subjek pelaku/tokoh, tempat kejadian, dan waktu), konsep (berisi definisi, eksplanasi atas suatu teori, dan identifikasi dari suatu objek), prosedur (berupa urutan yang sifatnya mekanis) dan prinsip (dalam bentuk dalil, hukum, atau aksioma). Kompetensi dari suatu mata pelajaran menggambarkan kemampuan yang harus dipenuhi (berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan) dari suatu materi pembelajaran. Dengan demikian jelaslah kaitan hubungan fungsional antara materi dan kompetensi pembelajaran karena sebelum menentukan kompetensi pembelajaran harus diurai terlebih dahulu anatomi dari suatu materi pelajaran. Hubungan antara anatomi materi pelajaran dan kompetensi pembelajaran akan bermuara pada penyusunan indikator dan perencanaan evaluasi pembelajaran. Hubungan keempat bagian tersebut digambarkan dalam gambar 2 di bawah ini:

Gambar 2. Hubungan antara materi, kompotensi, dan
kisi-kisi soal



Strategi pembelajaran merupakan mata rantai ketiga yang menghubungkan antara materi pelajaran dan kompetensi dari suatu materi. Strategi yang ideal hendaknya linier dengan materi dan kompetensi yang dicapai. Sebagai contohnya jika materinya adalah berenang, maka kompetensinya adalah dapat berenang, dan strategi yang paling tepat adalah praktik renang.
Dewasa ini perkembangan strategi dan model pembelajaran sangat cepat dan beragam. Pembelajaran model ceramah yang menggunakan pendekatan teacher centered telah dianggap konvensional meskipun untuk materi tertentu pembelajaran ceramah masih diperlukan. Dalam direct instruction pembelajaran ceramah diimplementasikan pada materi yang sifatnya deklaratif dan prosedural di mana model tersebut masih merupakan kegiatan pembelajaran yang ideal.
Perkembangan model pembelajaran dewasa ini sangat dipengaruhi oleh pemikiran Jean Piaget, John Dewey, Vygotsky, David Ausubel, dan Savin. Dari pemikiran tokoh-tokoh tersebut muncul berbagai model pembelajaran seperti CTL (contextual teaching and learning, pembelajaran bermakna, pembelajaran sosial,pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif). Dari sekian banyak model pembelajaran tersebut, model computer assisted instruction paling intensif dikembangkan seiring dengan pesatnya program aplikasi komputer. Model computer assisted instruction memiliki banyak keunggulan antara lain:
1. Siswa dapat belajar mandiri
2. Pembelajaran lebih terasa fun
3. Siswa langsung mengetahui skor yang diperoleh (authentic value)
4. Menambah motivasi belajar
5. Aplikasi dan pemanfaatan teknologi
6. Sangat potensial untuk pengembangan home schooling
7. Sebagai bentuk integrasi teknologi dan agama
Menyimak banyaknya keunggulan dari model computer assisted instruction maka implementasi model tersebut dalam pembelajaran aqidah akhlak menjadi bernilai strategis karena:
1. Pembelajaran selama ini menggunakan pendekatan teacher centered sehingga siswa relatif pasif dalam pembelajaran.
2. Pembelajaran rumpun agama cenderung dogmatis sehingga nalar siswa tidak terasah.
3. Pembelajaran cenderung membosankan karena monoton.
4. Adanya kesan teknologi terpisah dengan agama sehingga membuat guru rumpun agama tidak memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan teknologi.
Dengan menyimak keunggulan pembelajaran berbasis teknologi dan nilai strategisnya maka pembelajaran mandiri berbantuan komputer menjadi urgen untuk diimplementasikan dalam praksis pembelajaran.

C. Tujuan Pembuatan Media pembelajaran Aqidah Akhlak
Setiap mempelajari materi pembelajaran muara terakhirnya adalah terpenuhinya standar kompetensi lulusan dalam tiga ranah pendidikan yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam pembelajaran aqidah akhlak unsur yang ada meliputi kognitif dan afektif sehingga pembuatan media pembelajaran ini diharapkan:
1. Siswa dapat belajar mandiri; dari mempelajari materi hingga mengevaluasi diri.
2. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak sehingga prestasi siswa dalam mata pelajaran tersebut meningkat.
3. Dari rasa senang dalam belajar akan menimbulkan kesadaran tentang esensialnya materi aqidah akhlak dalam hidup.
4. Mengakomodasi semua gaya belajar siswa karena media mengandung unsur visual (melalui tampilan tulisan, grafik, dan gambar di monitor komputer), auditorial (melalui suara), dan kinestetik (gerakan).

D. Waktu Penggunaan Media
Dalam desain model pembelajaran dikenal dengan empat kegiatan yakni define, design, development, and decimination. Media ini pada mulanya berupa program Power Point konvensional tanpa diberi sentuhan animasi dan aplikasi teknologi lainnya. Seiring dengan interaksi penyusun dengan dunia teknologi, program tersebut dikembangkan hingga terbentuk media pembelajaran interaktif seperti sekarang. Setelah melalui tahapan diskusi dengan komunitas di madrasah dan konsultasi dengan para outsider akhirnya media pembelajaran ini didesiminasikan di kelas-kelas dalam bentuk simulasi. Dan setelah dipandang menarik, pembelajaran aqidah akhlak dirubah dari pembelajaran di kelas secara klasikal menjadi model pembelajaran mandiri di laboratorium multi media di Madrasah aliyah Alhikmah 2. Foto-foto (terlampir) dalam pembelajaran ini diambil di tahun pelajaran 2009/2010.
E. Deskripsi dan Cara Penggunaan Media Pembelajaran
1. Deskripsi Media Pembelajaran
Media ini menggunakan beberapa program yaitu :
a. Microsoft Power Point
b. Total.Recorder.Editor.Pro.12.0.1
c. Camtasia
d. Animasi
2. Petunjuk Penggunaan
Penggunaan media ini mudah dan bisa diakses oleh semua siswa dengan melihat petunjuk – petunjuk di bawah ini :
a. Buka dengan menekan dua kali klik
b. Pertama akan diantarkan oleh sebuah intro
c. Kemudian akan berlanjut ke home / tampilan awal
d. Home berisi beberapa menu yaitu :
• Profile yang mengirformasikan data pembuat program media pembelajaran ini.
• Apersepsi yaitu gambaran yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diterangkan agar siswa terbantu memahami materi yang di terangkan.
• SK/KD berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang terdapat dalam media ini.
• Materi, yang berisi point – point atau sinopsis dari kompetensi dasar. Poin-poin dari kompetensi dasar secara lebih luas dijelaskan lebih lanjut dengan menu tools audio yang di gambarkan dengan sebuah gambar Speaker. Selain dengan menggunakan tools bar audio, poin dalam materi ini ada juga yang langsung dijelaskan yakni slide yang menggunakan Camtashia dimana tanpa mengklik speaker (dalam tools bar) suara akan langsung keluar..
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan langkah-langkah penggunaan media pembelajaran:



F. Langkah-langkah pembelajaran
1. Silabus
2. RPP
3. Sintaks atau alur pembelajaran
Pembelajaran akan efektif jika dilaksanakan dengan tahapan-tahapan yang telah terencana. Berikut ini disajikan sintak pembelajaran dengan berbantuan media computer (computer assisted instruction):
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran aqidah akhlak bab akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Fase 2
Menyajikan informasi Menyajikan informasi kepada siswa secara deklaratif dan diikuti tata cara penggunaan media pembelajaran interaktif
Fase 3
Membimbing siswa belajar mandiri Membimbing siswa saat belajar mandiri menggunakan media pembelajaran interaktif
Fase 4
Evaluasi Mengevaluasi siswa dalam pemanfaatan media sekaligus meng-input hasil belajar siswa
Fase 5
Memberi penghargaan Memberi apresiasi kepada siswa yang dapat belajar secara efektif dengan media pembelajaran interaktif




G. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dalam media ini menggunakan tes tertulis dengan tipe soal pilihan ganda. Soal-soal evaluasi telah tersaji di menu bar yakni menu evaluasi. Siswa yang akan mengikuti evaluasi tinggal masuk ke menu evaluasi dan dapat langsung mengerjakan soal dengan mengikuti petunjuk yang telah disajikan. Setelah mengerjakan soal media ini akan secara otomatis menampilkan skor nilai yang diperoleh.

About Me

My photo
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Saya adalah seorang pendidik, alumni pasca sarjana dalam bidang pemikiran pendidikan. Essay-assay saya dipublikasikan di Kompas Jateng, Suara Merdeka, Gerbang, Rindang, Media Pembinan, detik.com, okezone.com Pernah Menjuarai penulisan ilmiah kelompok guru di harian Kedaulatan Rakyat, menjadi finalis lomba inovasi pembelajaran di UNNES, dan menjadi pemakalah terpilih dan pembicara dalam Konferensi Guru Indonesia tahun 2007. Tahun 2008 menjadi pemakalah dalam International conference on lesson study di Universitas Pendidikan Indonesia. Tahun 2009 terpilih sebagai penerima dana bantuan penulisan dari PUSBUK. Tahun 2010 menjadi pemenang harapan 3 lomba media pembelajaran tingkat nasional .Buku: 1. Kebijakan Publik Bidang Pendidikan.2. Profil Guru SMK Profesional 3. Editor buku Sejarah Kebudayaan Islam