Draf Pengembangan MA Bina Cendekia

“Menuju Madrasah Aliyah Bina Cendekia sebagai Madrasah Pilihan”
Pendahuluan
Draft pengembangan ini disusun sebagai wacana pengembangan Madrasah Aliyah Bina Cendekia sebagai Madrasah Pilihan. Orientasi madrasah dan image building yang diwacanakan bukanlah sebagai madrasah unggulan, plus, atau trade mark lainnya. Bagi penyusun makna pilihan mencitrakan sebuah kebutuhan bagi pemilihnya.
Sesuatu yang dipilih, terlebih sekolah/madrasah sudah barang tentu karena memiliki keunikan dan memenuhi ekspektasi masyarakat sebagai stakeholder pendidikan. Sebagai sebuah perumpamaan jika kita membeli sesuatu tentu karena kita butuh dan barang yang kita beli jelaslah hasil dari sebuah pilihan. Keputusan memilih biasanya didasarkan pada nilai guna, kualitas barang, harga, orisinalitas, dan tren yang sedang berkembang. Barang mahal yang sedikit kegunaannya tentu akan mubadzir jika dipilih dan dibeli. Barang yang kualitasnya bagus namun sudah out of date tentu tidak menggugah selera lagi. Dan barang yang orisinil tentu akan dipilih dibanding yang imitasi karena lebih presisi dan berkualitas. Begitu juga barang yang murah namun tidak ada kualitasnya tentu juga bukan menjadi barang pilihan karena akan cepat usang dan tidak berguna.
Begitu pula madrasah, madrasah yang akan menjadi pilihan adalah
madrasah yang memiliki keunggulan baik kompetitif maupun komparatif. Keunggulan kompetitif berorientasi pada be the best. Memiliki daya saing yang kuat, memiliki indeks prestasi akademik yang tinggi dan atribut kompetitif lainnya seperti grade akreditasi, pencapaian hasil Ujian Nasional, prestasi dalam ajang olimpiade, dan daya serap out put di perguruan tinggi favorit baik dalam maupun luar negeri.
Keunggulan komparatif berorientasi pada be the different. Memiliki daya beda yang tinggi dibanding institusi sejenis dalam satu level. Keunggulan komparatif dapat dibangun melalui keunggulan lokal baik dalam bidang seni, budaya, dan sumber daya alam yang ada. Keunggulam komparatif memiliki nilai strategis karena menjadi ciri khas. Ciri khas yang dibangun dengan serius didukung research yang kontinyu akan memberi kekuatan bagi sebuah institusi. Dan nilai yang sifatnya lokal itu pada gilirannya akan menjadi icon bagi wilayah itu sendiri sebagaimana kekhasan dialek dalam bahasa.
Sinergi antara keunggulan kompetitif dan komparatif harus dibangun dengan kreasi dan inovasi yang sustainibilitasnya terjaga. Kreatifitas yang inovatif orientasinya pada be the first. Institusi yang memiliki daya be the first akan leading dibanding institusi lainnya.
Uraian di atas mendeskripsikan bahwa syarat utama untuk menjadi madrasah pilihan adalah memiliki tiga nilai utama yakni be the best, be the different, dan be the first. Bagaimana dengan Madrasah Aliyah Bina Cendekia?. Sebagai sebuah institusi baru maka beberapa agenda penting yang harus segera dilakukan akan penyusun uraikan dalam langkah-langkah strategis MA Bina Cendekia di bawah ini.

Langkah-langkah Strategis MA Bina Cendekia
1. Membentuk Tim Monev (Monitoring dan Evaluasi)
Tim Monev terdiri atas Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, dan Tim Kreatif . Tim Monev tugas utamanya adalah menjabarkan delapan standar pendidikan, melaksanakan delapan standar pendidikan, memantau dan mengevaluasi delapan standar pendidikan tersebut. Orientasi akhir yang diharapkan adalah terciptanya budaya berorganisasi dalam lingkungan madrasah sehingga setiap saat madrasah siap untuk diakreditasi karena sistem administrasi yang akurat dan orisinil. Adanya Tim Monev juga akan membentuk tradisi tulis dan tilas dalam diri setiap pendidik dan tenaga kependidikan di MA Bina Cendekia.
2. Menyusun Renstra
Renstra (Rencana Strategis) perlu disusun dengan melibatkan yayasan dan seluruh stakeholder MA Bina Cendekia baik renstra jangka pendek, menengah, dan panjang. Renstra juga harus berpijak pada analisis SWOT MA Bina Cendekia. Adanya renstra dapat menjadi motivasi dan menjaga ritme pergerakan pendidik dan tenaga kependidikan di MA Bina Cendekia.
3. Menjadikan Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Kekuatan Komparatif
Kegiatan ekstrakurikuler yang dikemas dalam kegiatan pengembangan diri harus dibangun secara sungguh-sungguh. Kegiatan ini memiliki nilai strategis dalam membangun keunggulan komparatif sekaligus memiliki daya magnetik yang luar biasa bagi siswa dan calon siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkualitas dapat menjadi media pemasaran madrasah.
4. Penyusunan Kurikulum yang Integral
Yayasan Bina Cendekia Utama yang terdiri atas tiga jenjang pendidikan dari MI hingga MA mempunyai nilai strategis dalam penyusunan kurikulum. Nilai strategis tersebut terletak pada adanya pondok pesantren dan kegiatan ekstrakurikuler yang terstruktur. Kurikulum pondok pesantren harus integral dan kontinyu dari jenjang MI, MTs, dan MA. Begitu pula kegiatan ekstra yang terstruktur memiliki kurikulum yang berkelanjutan. Dan kurikulum integral tersebut harus disosialisasikan ke orang tua dan siswa itu sendiri sehingga ada motivasi yang tinggi untuk menuntaskan kurikulum dari MI hingga MA.
5. Menyusun Tim Fundraising
Tim Fundraising (Penggalian Dana) perlu dibentuk meskipun yayasan telah memilki dana yang relatif cukup. Ada berbagai pilihan yang mungkin untuk dipilih antara lain: membangun jejaring secara vertikal dengan instansi terkait, mendirikan koperasi, atau jika mungkin lembaga penerbitan karena memilki nilai ekonomis yang relatif tinggi. Adanya lembaga penerbitan akan mendorong guru untuk menulis sekaligus sebagai media pemasaran madrasah.

0 comments:

About Me

My photo
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Saya adalah seorang pendidik, alumni pasca sarjana dalam bidang pemikiran pendidikan. Essay-assay saya dipublikasikan di Kompas Jateng, Suara Merdeka, Gerbang, Rindang, Media Pembinan, detik.com, okezone.com Pernah Menjuarai penulisan ilmiah kelompok guru di harian Kedaulatan Rakyat, menjadi finalis lomba inovasi pembelajaran di UNNES, dan menjadi pemakalah terpilih dan pembicara dalam Konferensi Guru Indonesia tahun 2007. Tahun 2008 menjadi pemakalah dalam International conference on lesson study di Universitas Pendidikan Indonesia. Tahun 2009 terpilih sebagai penerima dana bantuan penulisan dari PUSBUK. Tahun 2010 menjadi pemenang harapan 3 lomba media pembelajaran tingkat nasional .Buku: 1. Kebijakan Publik Bidang Pendidikan.2. Profil Guru SMK Profesional 3. Editor buku Sejarah Kebudayaan Islam